Arti Jakarta adalah Jayakarta adalah Fathan Mubina adalah Kemenangan Paripurna
![]() |
Sumber gambar: pixabay.com |
Dulunya,
Jakarta hanyalah sebuah pelabuhan kecil di muara sungai Ciliwung. Ia merupakan
salah satu pelabuhan milik kerajaan Pajajaran. Meski kecil, Sunda Kelapa
dikenal sebagai pelabuhan yang sibuk. Pelabuhan ini menjadi salah satu tempat barter
dengan komoditas dagang saat itu, rempah-rempah. Selama berabad-abad, kota ini
menjadi pusat perdagangan yang selalu ramai dikunjungi. Tak heran jika sekarang,
Jakarta menjelma menjadi daerah dengan kepadatan penduduk yang luar biasa.
Usia
Jakarta 491 tahun. Sebagai sebuah kota yang terbilang tidak muda, Jakarta
tentunya memiliki segudang cerita. Salah
satunya, ia kerap bergonta-ganti nama. Mulai dari Sunda Kelapa, Jayakarta,
Batavia, hingga menjadi Jakarta seperti sekarang.
Sunda Kelapa, Jayakarta dan Batavia
Sebelum
dinamakan Jakarta, kota ini sendiri beberapa kali mengalami perubahan nama.
Pertama, saat penaklukan oleh Fatahillah. Pada 22 Juni 1527 M Kerajaan Demak
yang dipimpin oleh Fatahillah atau Falatehan bersama mertuanya Sjarif
Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati berhasil menduduki Sunda Kelapa.1
Fatahillah kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Peristiwa
ini kemudian dijadikan dasar ulang tahun kota Jakarta.
Selanjutnya,
nama Jayakarta kembali berubah saat zaman penjajahan Belanda. Tahun 1619 M, melalui
lembaga dagangnya, Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC), Belanda berhasil
merebut Jayakarta. Belanda mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia. Di tangan
Belanda wilayah Batavia menjadi semakin luas. 2
Pada
tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Saat pendudukan Jepang ini, nama Batavia
kembali diganti menjadi Djakarta.3 Hal ini dilakukan Jepang untuk
menarik simpati penduduk Indonesia saat itu. Jakarta kemudian tetap digunakan
hingga saat ini dan menjadi nama salah-satu kota metropolitan terbesar di
dunia. Pada dasarnya, Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia dan Jakarta adalah sama namun di bawah kekuasaan yang berbeda.
Jakarta adalah Kemenangan Paripurna
Jakarta
adalah kependekan dari Jayakarta. Ia berasal dari dua kata, jaya dan karta. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), jaya memiliki arti selalu berhasil, sukses, hebat. Sedangkan karta sendiri memiliki arti makmur,
maju, ulung, sedang berkembang, sempurna.4 Bisa dibilang Jayakarta
adalah keberhasilan yang ulung. Tapi, menurut Hoesein Djajadiningrat Jayakarta
artinya kemenangan yang diraih.5 Melihat pengertian-pengertian itu, tak
heran jika Jakarta juga sering disebut sebagai kota kemenangan.
Jayakarta
atau Jakarta memang diraih dengan sebuah kemenangan. Seperti yang disebut di
atas, Fatahillah melancarkan serangan ke Sunda Kelapa yang berada di bawah
kekuasaan Pajajaran. Setelah berhasil memukul mundur pasukan Pajajaran dari
Sunda kelapa, datanglah bangsa Portugis. Kerajaan Pajajaran sebelumnya telah
melakukan kerja sama dengan Portugis. Pasukan Portugis di bawah pimpinan
Fransisco de Sa berhasil dipukul mundur oleh pasukan Fatahillah. Setelah
ditaklukkan, Fatahillah mengumumkan pergantian nama Sunda Kelapa menjadi
Jayakarta.6
Pramoedya
Ananta Toer, menggambarkan proses penggantian nama tersebut dalam sebuah paragraf
di epos Arus Balik.
Di tengah-tengah pasukannya sendiri Fathillah (Fatahillah) mengugumkan: “Dengan nama Allah yang maha Pemurah lagi maha Pengasih, pada hari ini dengan kekuatan yang dilimpahkan-Nya pada kita, kita telah halau Peranggi (Portugis) dari laut. Insya Allah mereka takkan menginjakkan kaki lagi di bumi kita ini. Sebagai peringatan atas peristiwa ini, aku nyatakan bandar ini berganti nama, dan menjadilah Jayakarta. Jaya pada awal dan kemudiannya, karta untuk selama-lamanya.” 7
Menurut
Ahmad Mansyur Suryanegara dalam buku Api Sejarah, Jayakarta yang diucapkan
Fatahillah diangkat dari Al-Quran Surah Al-Fath ayat pertama, Inna Fatahna laka Fathan Mubina. Ayat
itu memiliki arti sesungguhnya telah
datang kepadamu kemenangan yang nyata. Sunda Kelapa yang ditaklukkan
Fatahillah merupakan hasil kemenangan umat islam waktu itu. Dengan begitu, Jakarta
tak lain dan tak bukan adalah Jayakarta
adalah Fathan Mubina adalah kemenangan yang paripurna.8
Catatan:
1
Lihat Ahmad Mansyur Suryanegara, 2013. Api
Sejarah. Salamadani. Jakarta. Hlm. 159.
2,
3 Lihat https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta
4,
5 Lihat https://id.wikipedia.org/wiki/-karta
6,
7 Lihat, Pramoedya Ananta Toer. 2002. Arus
Balik. Hasta Mitra. Yogyakarta. Hlm 639-652.
8
Lihat Ahmad Mansyur Suryanegara, 2013. Api
Sejarah. Salamadani. Jakarta. Hlm. Viii.
Posting Komentar untuk "Arti Jakarta adalah Jayakarta adalah Fathan Mubina adalah Kemenangan Paripurna"