Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pulau Karampuang: Salah Satu Tempat Wisata di Mamuju yang Asyik

Dermaga kayu pulau Karampuang

Beberapa bulan lalu, kira-kira sebulan sebelum Ramadhan, saya dan kawan-kawan berwisata ke pulau Karampuang. Bisa dibilang, pulau Karampuang adalah salah satu tempat wisata di Mamuju yang Asyik. Kalau ada yang tidak tahu pulau Karampuang, ia adalah pulau yang terletak di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Dari anjungan Pantai Manakarra (salah satu landmark kota Mamuju), pulau ini terlihat jelas. Bentuknya unik, memanjang menyerupai buaya.

Menurut cerita yang beredar, pulau ini ditopang semacam tiang raksasa yang memanjang ke dalam lautan. Kalau cerita ini benar (dan saya selalu membayangkan demikian), maka akan habislah kota Mamuju disapu tsunami jika suatu waktu tiang itu patah. Semoga saja itu tidak pernah terjadi.

Kembali ke cerita wisata tadi. Hari itu kami tiba di pelabuhan penyeberangan sekitar pukul 9 pagi. Beberapa pengunjung sudah mengantre untuk menyeberang juga. Kunjungan ke pulau Karampuang memang selalu ramai di akhir pekan (dan hari itu adalah akhir pekan). Untung saja, tak butuh waktu lama kami sudah mendapatkan kapal yang akan mengantar.

Kapal yang bekapasitas kurang lebih 20 orang itu, menggunakan mesin yang sangat bising sebagai penggeraknya. Alhasil, selama perjalanan kami harus sedikit meninggikan suara ketika berkomunikasi satu sama lain. Biaya pengantarannya sendiri adalah dua puluh ribu rupiah (kalau saya tidak salah ingat). Itupun sudah termasuk pengantaran pulangnya juga. Cukup murah bukan?

Kami tiba kurang lebih 15 menit kemudian. Kami berlabuh di salah satu sisi pulau. Sekadar informasi, pulau Karampuang ini cukup luas. Waktu seharian saya rasa tak akan cukup untuk mengelilingi pulau ini. Dan tempat kami berlabuh itu adalah salah satu sisi yang bisa dibilang menjadi tujuan utama wisatawan.

Itu adalah kunjungan yang kedua kali saya di pulau Karampuang. Tak banyak yang berubah, pikir saya waktu itu. Dermaga kayu yang menyambut kami terlihat sama saja ketika saya datang pertama kali ke sana kurang lebih 10 tahun yang lalu. Bahkan saat saya berjalan dari dermaga menuju pulau dan berhenti membayar biaya masuk (kalau tidak salah lagi sekitar lima ribu rupiah), itu semacam de javu saat pertama kali saya datang ke sana.

Ada beberapa perubahan di sana. Yang saya lihat–tapi mungkin tidak signifikan juga–adalah bertambahnya fasilitas peristirahatan. Tempat semacam bale-bale beratap ada banyak. Tapi itu tidak gratis. Kita harus membayar lagi untuk bisa menempatinya. Selain itu, ada juga vila yang tentu saja bisa digunakan misalnya oleh keluarga yang ingin menghabiskan waktu di sana.

Ada juga beberapa orang yang menyewakan peralatan snorkeling. Kita bisa berenang, dengan atau tanpa peralatan snorkeling tersebut untuk melihat biota laut. Tapi hati-hati, ada banyak Bulu Babi.  Salah sedikit, bisa-bisa kita menginjaknya.

Untuk makanan dan minuman, ada juga beberapa penjual. Hanya saja, mereka cuma menjual mi instan (kalau tidak salah ingat lagi) dan minuman dingin macam pop ice. Ada baiknya memang membawa bekal sebelum berangkat ke pulau Karampuang ini – dan tentu juga di semua tempat wisata lainnya. Meski terkesan tidak praktis, tapi itu setidaknya membuat kita tak khawatir lagi mengenai persoalan makanan atau minuman ketika berada di tempat wisata.

Saya kira, pulau Karampuang ini  adalah  salah satu satu tempat wisata di Mamuju yang mengasyikkan. Bisa dibilang, ia murah meriah. Jika Anda berada di Mamuju dan memiliki cukup waktu, saya kira tak ada salahnya untuk meluangkan waktu–paling tidak sekali–untuk berkunjung ke sana.




Posting Komentar untuk "Pulau Karampuang: Salah Satu Tempat Wisata di Mamuju yang Asyik"