Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bermain Plastik

Sumber gambar: pixabay.com

Aku plastik.
Matamu antik,
api yang melelehkan tubuhku.

Di luar sana, hujan pertama jatuh,
sementara aku, mulai tak utuh.
Tatapmu membakar segala penjuru.

Ruangan pengap.
Aku akan lenyap.
Hujan gemuruh.
Mulutmu bisu.

Dan aku,
tersapu ke luar pintu.

Di halaman depan rumahmu,
aku masuk ke tanah yang baru
basah bersama batu-batu.

Dan kau,
mengunci pintu.

Dari jendela,
kau,
bermain dengan plastik yang baru.

Mamuju, 1 Februari 2019


Catatan: Puisi ini pertama kali dipublikasikan pada 1 Februari 2019 untuk memenuhi tantangan keenam dari 10 kali tantangan menulis dengan tantangan menghubungkan tiga kata: plastik, kunci, dan basah. Tantangan ini diselenggarakan oleh #Katahatiproduction #Katahatichallenge

Posting Komentar untuk "Bermain Plastik"